Pos Bantuan Hukum

Tentang Posbakum

Pengadilan Agama Majene menyediakan Pos Bantuan Hukum untuk masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu baik secara ekonomi maupun hukum dalam menjalankan proses hukum di Pengadilan. Pelayanan Posbakum berlangsung selama 1 tahun anggaran sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

A. Lembaga Penyelenggaran dan Dasar Hukum
Tahun 2024 Pengadilan Agama Majene bekerjasama dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Abdi Keadilan.

Adapun dasar hukumnya sebagai berikut :

  • Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan;
  • Surat Edaran Dirjen Badilag Nomor 0508.a/DjA/HK.00/III/2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan;
  • Surat Ditjen Badilag Nomor 0170/DjA/HK.02/I/2018 tentang Optimalisasi Layanan Posbakum;
    Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi Pengadilan Agama Majene   Tahun Anggaran 2024 oleh Pejabat Pembuat Komitmen Nomor 67/PPK.W33-A2/PL1.1.5/I/2024
  • SURAT PERINTAH KERJA (SPK) nomor 68/PPK.W33-A2/PL1.1.5/I/2024 tanggal 03 Januari2023
  • SK Ketua Pengadilan Agama Majene tentang Penetapan Jasa Konsultansi Bantuan Hukum pada Pengadilan Agama Majene >> DOWNLOAD;
  • Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor 69/PPK.W33-A2/ HK1.3/I/2024 >> DOWNLOAD.


B. Penerima Jasa Pos Bantuan Hukum.
Yang berhak menerima jasa dari Pos Bantuan Hukum adalah orang yang tidak mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan anak serta penyandang disabilitas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sebagai Penggugat/Pemohon maupun Tergugat/Termohon. dan bantuan tersebut diberikan secara cuma-cuma tanpa dipungut Biaya.

C. Jenis Jasa Hukum.
Jenis jasa hukum yang diberikan oleh Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Majene berupa :

  1. Pemberian informasi
  2. Advice
  3. Konsultasi
  4. Pembuatan gugatan/permohonan.


D. Syarat dan Mekanisme Permohonan Bantuan Hukum
Pemohon jasa bantuan hukum mengajukan permohonan kepada Pos Bantuan Hukum dengan melampirkan :

  1. Mengajukan permohonan secara tertulis/lisan yang berisi sekurang-kurangnya identitas Pemohon dan uraian singkat mengenai pokok permasalahan yang dimohonkan Bantuan Hukum, dengan mengisi formulir yang telah disediakan.
  2. Menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara.
  3. Melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau pejabat yang setingkat ditempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum; atau
  4. Surat Keterangan Tunjanagn Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin (KKM), Kartu jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT); atau
  5. Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon Bantuan Hukum dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Agama

Untuk melihat informasi lebih lengkap tentang pedoman bantuan hukum dapat dilihat pada Petunjuk Pelaksanaan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Bantuan Hukum Lampiran B

E. Biaya Posbakum
Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, Pasal 1 (1) dinyatakan bahwa Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum. Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri yang menghadapi masalah hukum. Sedangkan dalam SEMA No. 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum, Pasal 27 dinyatakan bahwa yang berhak mendapatkan jasa dari Pos Bantuan Hukum adalah orang yang tidak mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan anak-anak serta penyandang disabilitas, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bantuan hukum tersebut meliputi menjalankan kuasa, mendampingi, mewakili, membela, dan/atau melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum, yang bertujuan untuk :

  1. Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan.
  2. Mewujudkan hak konstitusional semua Warga Negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum.
  3. Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secaa merata diseluruh Wilayah Negara Indonesia.
  4. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.


Pasal 25 SEMA No 10 Tahun 2010 menyatakan bahwa jasa Bantuan Hukum yang dapat diberikan oleh Pos Bantuan Hukum berupa pemberian informasi, konsultasi, dan nasihat serta penyediaan Advokat pendamping secara cuma-cuma untuk membela kepentingan Tersangka/Terdakwa dalam hal Terdakwa tidak mampu membiayai sendiri penasihat hukumnya.

F. Hak dan Kewajiban Penerima Bantuan Hukum
Penerima Bantuan Hukum berhak :

  1. Mendapatkan Bantuan Hukum sesuai dengan Standar Bantuan Hukum dan / atau Kode Etik Advokat.
  2. Mendapatkan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberiaan Bantuan Hukum sesuai dengan ketentuan peratiran perundang-undangan.


Penerima Bantuan Hukum wajib :

  1. Menyampaikan bukti, informasi, dan/atau keterangan perkara secara benar kepada Pemberi Bantuan Hukum.
  2. Membantu kelancaran pemberian Bantuan Hukum.


G. Pengawasan Bantuan Hukum

  1. Pengawasan terhadap penyelenggara Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu di Pengadilan Agama Majene dilakukan oleh Ketua Pengadilan Agama Majene;
  2. Ketua Pengadilan Agama Majene bertanggung jawab dalam pelaksanaan Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu secara efektif dan transparan sesuai asas tujuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 dan Pasal 3 Perma Nomor 1 Tahun 2014.
  3. Panitera Pengadilan Agama Majene membuat register khusus untuk mengontrol pelaksanaan pemberian Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu berupa Pembebasan Biaya Perkara dan dilaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Majene.
  4. Panitera Pengadilan Agama Majene melakukan pengawasan berkala terhadap jalannya kegiatan Posbakum Pengadilan Agama Majene dan melaporkan hasil pengawasan kepada Ketua Pengadilan Agama Majene;
  5. Petugas Posbakum Pengadilan Agama Majene mengisi buku register khusus yang disediakan Pengadilan Agama Majene mengenai penyelenggaraan Posbakum Pengadilan Agama Majene yang dilaporkan melalui Panitera;
  6. Bendahara Pengeluaran menyimpan seluruh bukti pengeluaran anggaran sesuai ketentuan, kemudian melakukan pembukuan setiap transaksi keuangan untuk penyelenggaran Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu;
  7. Untuk kepentingan peningkatan penyelenggaraan Layanan Hukum bagi masyarakat tidak mampu, Pengadilan Agama Majene dapat memberikan bimbingan teknis kepada petugas posbakum Pengadilan Agama Majene dan / atau Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan.

Laporan Posbakum

Realisasi Posbakum

 

 

No.

PAGU

Jumlah Layanan

Jumlah Perkara

Jumlah Realisasi

Keterangan

 

1

 

Tahun 2024
Rp
55.000.000,-
550 jam layanan

 

550 jam

 

0 Perkara

(Kondisi Januari 2024)

 

Rp 0.,-

(Kondisi Januari 2024)

 

 

Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Abdi Keadilan

Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : 69/PPK.W33-A2/ HK1.3/I/2024

 

 

2

 

Tahun 2023
Rp 
55.000.000,-
550 jam layanan

 

 

550 jam

 

146 Perkara

 

Rp 55.000.000,-

 

LBH Assamalewuang

 

 

3

 

Tahun 2022
Rp 
55.000.000,-
447 jam layanan

 

550 jam

 

406 Perkara

 

Rp 55.000.000,-

 

 

LBH Assamalewuang

Surat Perjanjian Kerjasama Nomor W20-A11/11/Hk.01/I/2022

 

 

3

 

Tahun 2021
Rp
44.700.000,-
447 jam layanan

 

405 jam

 

310 Perkara

 

Rp 39.780.000,-

 

LBH PANJI

Surat Perjanjian Kerjasama Nomor 04/PPK-SPK/PA.MJN/I/2021 tanggal 19 Januari 2021xx

 

 

4

 

Tahun 2020
Rp 15.000.000,-

150 jam layanan

 

150 jam

 

293 Perkara

 

Rp 15.000.000,-

 

LBH Assamalewuang

Surat Perjanjian Kerjasama Nomor W20-A11/10/SPK/I/2020 tanggal 02 Januari 2020