PERINGATAN 17 AGUSTUS 2010 DI PA. MAJENE

Peringatan kemerdekaan kali ini kental sekali dengan nuansa relegi, khidmat dan khusyuk karena bertepatan dengan pelaksanaan puasa ramadhan. Walaupun dilaksanakan ditengah ibadah puasa namun pancaran semangat nampak sekali pada wajah semua peserta upacara yang dihadiri oleh Ketua dan wakil ketua Pengadilan Negeri Majene, ketua Pengadilan Agama Majene, para hakim Pengadilan Negeri Majene dan Pengadilan Agama Majene, Pansek dan semua warga peradilan Majene baik Pengadilan Negeri Majene maupun Pengadilan Agama Majene nya.
Peringatan yang bertemakan “ Kita sukseskan reformasi gelombang kedua untuk terwujudnya kehidupan berbangsa yang makin sejahtera, makin demikratis dan makin berkeadilan” agar semua agenda negara yang menjadi cita-cita bersama dapat dicapai terus tetap diperjuangkan dengan penuh semangat.

Sebagai Pembina upacara pada peringatan kali ini adalah ketua Pengadilan Agama Majene. Setiap tahun peringatan dilingkungan peradilan di Majene diadakan masing-masing di kantor Pengadilan Negeri dan Kantor Pengadilan Agama secara bergiliran, tradisi ini terus dipertahankan karena baik sekali dan sekaligus sebagai ajang silaturrahin antara semua warga peradilan di Majene.
Dalam peringatan ini tidak ada amanat dari Ketua Pengadilan Agama sebagai Pembina, hanya memberi kesan diam dan bekerja sebab puasa berarti berupaya untuk diam tidak berbicara sesuai dengan firman Allah dalam surat maryam ayat 26 :
إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
dan karena karena banyak bicara akan menyebabkan banyak kesalahan, karena kemakmuran, kesejahteraan, demokrasi dan keadilan tidak akan bisa terwujud hanya dengan berbicara saja terlebih lagi pada saat ini sedang ibadah saum (puasa) yang berarti menahan diri agar tidak berbicara ( yang tidak diridhai Allah Swt ).
Di akhir acara ketua Pengadilan Negeri mengajak peserta yang bersalaman meneriakkan merdeka, merdeka, merdeka……………??? Benarkah kita telah (merdeka) freedom from…………..? dan (merdeka) freedom for…………..? wallahu a’lam. ( Abi Aruf)